Jumat, 25 Februari 2011

The Love For Happy Together Part.1

Masa-masa SMA adalah masa-masa yang indah. Memiliki dua sahabat yang disayanginya begitu juga kisah cintanya. Tidak ada yang menyangka akan ada yang jatuh cinta dengan sahabatnya sendiri. Namun kadang penampilan buruknya yang menghalangi rasa keberaniannya untuk mengungkapkan perasaannya terpaksa dia memendamkannya. 2 tahun telah berlalu. Penampilan dulunya yang buruk, agak gendut, sedikit hitam, dan berkaca mata tebal. Selama 2 tahun terus berjuang untuk perubahan dirinya. Kini dia berhasil mengurangi berat badannya hingga terlihat langsing. Luluran dan mandi susu yang teratur hingga berhasil memutihkan kulitnya, kacamata tebalnya diganti dengan lensa kontak. Dan juga dia berusaha belajar mati-matian agar dia diterima Universitas terkenal. Bukan karena kualitas Universitas yang bagus itu diincarnya tetapi karena ada cinta pertamanya yang juga mendaftar disana. Dan akhirnya, dia pun berhasil diterima disana. Kini tinggal satu harapan yang harus diwujudkannya. Yaitu mengungkapkan perasaannya kepada cinta pertamanya.

Supir taksi menyadarkan seorang gadis yang sedang melamun memikirkan masa lalu.

”Nona. Sudah sampai Nona? Nona!”panggil supir taksi itu. Gadis itu pun langsung menyadarkan dirinya.

”Oh. Sudah sampai ya? Ini uangnya.” Gadis itu menyerahkan beberapa lembaran won sambil turun bersama kopernya dari taksi. Dia pun memandang bahagia. Dan takjub melihat kemegahan Universitas tersebut.Ternyata dia tidak sia-sia mendapatkan beasiswanya.

”Wah…. Indah sekali tempatnya.” Gadis itu mengagumi seluruh pandangan universitas itu. Bunga-bunga sakura masih bermekaran hingga satu bunga pun tertancap di kepala gadis itu. Gadis itu pun mengambil bunga diatas kepalanya. Dan tersenyum melihatnya.

”Rava. Tunggu aku. Dina akan segera mengungkapkan perasaannya selama 3 tahun.” Gadis yang bernama Dina itu pun menyimpan bunga sakura di buku yang dibawanya. Lalu dia kembali memasukkan bukunya ke dalam tas. Dan langsung mencari kelasnya.

Dina berhenti di depan taman. Terlihat seorang gadis sedang sibuk mengambil kertas-kertasnya yang berterbangan. Rupanya angin disana cukup kuat. Dina langsung menghampiri gadis itu dan membantu memungutnya.

”Terima kasih telah membantuku.”ucap gadis itu setelah berhasil mengumpulkan semua kertas kembali.

Dina menyerahkan lembaran terakhir sambil tersenyum.

”Sama-sama. Rupanya angin disini cukup kuat ya?”

”Iya. Oh iya, kenalkan namaku Layla. Layla. Namamu siapa?”tanya Layla sambil mengulurkan tangannya.

Dina menyambutnya,

”Namaku Dina. Dina.” mereka pun berjabat tangan.

”Kau mengambil jurusan apa?”tanya Layla.

”Ekonomi.”

”Hah? Ekonomi? Berarti kita sekelas dong.” Layla terlihat senang.

”Benarkah?”

Layla langsung melihat lembaran kertasnya yang isinya merupakan nama-nama pembagian kelas jurusan ekonomi.

”Dina… Dina… Ah ketemu! Iya, kau sekelas denganku. Coba lihatlah.” Layla menyodorkan kertasnya. Dina pun memeriksanya.

”Kau benar. Kita sekelas.”

Dina pun ikut senang melihatnya. Layla melihat koper yang dibawa Dina.

”Kau mau kemana? Membawa koper begitu.”tanya Layla heran.

”Oh ini. Aku pindahan dari luar kota begitu diterima disini. Jadi aku mau mencari apartemen yang murah.”

”Hah? Dari luar kota? Bagaimana kalau kau tinggal denganku saja?”tawar Layla sambil memegang tangan Dina. Dina tertegun mendengarnya.

”Tapi kita kan baru kenal. Dan orang tuamu tidak cemas?” Dina begitu khawatir dengan penawaran Layla. Layla tertawa.

”Tidak apa-apa, Dina. Aku tahu kau pasti orang yang baik buktinya kau langsung membantuku memungut kertas-kertas ini. Soal orang tuaku. Mereka sedang berada diluar negeri. Mereka juga memperbolehkanku membawa teman untuk tinggal bersamaku. Yang pastinya asal seorang perempuan.”jelas Layla. Dina masih tetap ragu.

”Ayolah, Dina. Tidak apa-apa kok! Mau kan?”bujuk Layla. Akhirnya Dina pun menyetujuinya. Mereka pun langsung menuju ke rumah Layla. Dina tercengang melihat rumah Layla yang begitu besar dan mewah.
”Wah… besar sekali rumahmu.”

Layla tersenyum mendengar pujian Dina.

”Iya. Memang besar. Tapi justru itu, aku selalu kesepian.”

Kemudian Layla memanggil pelayannya. Dan pelayan itu membawa koper Dina.

”Eh.. koperku?”

”Tenang saja, Dina. Kopermu akan dibawa ke kamarmu. Ayo kita ke kamarmu.”

Dina hanya mengangguk mengerti. Mereka pun telah sampai dikamar Dina. Ternyata benar, koper Dina sudah diletakkan disamping kasur. Dina tercengang melihat kamarnya.

”Kamar ini bagus sekali. Tetapi aku harus bayar berapa sewa kamarnya?”tanya Dina polos. Layla tertawa cekikikan mendengarnya.

”Kau tidak usah membayar apa pun. Kau boleh tinggal disini.”

”Tapi….” Dina masih segan menerimanya.

”Begini saja. Sebagai gantinya, kau jadilah sahabatku. Bagaimana?”

Dina tertawa kecil. Dia pun menyetujui usulan kecil Layla.

”Terima kasih.”ucap Dina. Layla langsung memeluk Dina.

*****

Hari belajar telah dimulai. Dina pun telah melewati hari itu dengan baik. Namun hanya satu yang membuatnya kecewa. Dia belum berhasil menemukan cinta pertamanya, Rava. Universitas ini begitu luas dan banyak mahasiswa sehingga dia sulit mencarinya. Bahkan dia tidak tahu Rava mengambil jurusan apa. Terpaksa dia pulang ke rumah.

Malam hari, Dina terus melamun memikirkan Rava. Tanpa disadarinya, Layla telah mengetok pintu kamarnya berkali-kali. Tidak disahutnya, Layla pun memanggilnya.

”Dina!”

Dina pun tersadar dari lamunannya.

”Oh. Layla. Masuklah.”

Layla pun masuk kedalam kamarnya. Dan mendekati Dina yang sedang duduk dikursi dan Layla berdiri disamping meja belajarnya.

”Kau sedang melamun siapa, Dina?”tanya Layla. Dina hanya tersenyum. Layla melihat foto Dina waktu SMA dengan berpenampilan yang buruk. Layla pun mengambil fotonya dan mengamatinya.

”Ini kau, Dina?”tanya Layla. Dina terkejut melihat fotonya dilihat Layla. Dia langsung menyambarnya dan langsung memasukkan ke lacinya.

”Eh. Kenapa kau malah memasukkan ke laci?”heran Layla.

”Ini fotoku yang paling buruk.”

”Oh iya? Tapi sekarang kau sudah jadi cantik.” Layla pun duduk dikasur. Dina memutarkan kursinya agar berhadapan dengan Layla.

”Itu aku lakukan karena aku tidak mau dilihat buruk olehnya.”

”Olehnya?”

Wajah Dina jadi merona.

”Hayo… ada apa itu? Siapa yang kau maksud?”tanya Layla mulai jahil.

”Dia… sahabatku sekaligus cinta pertamaku waktu SMA. Karena penampilanku yang buruk jadi aku tidak berani mengutarakan perasaanku.”

”Lalu?” Layla jadi penasaran dengan ceritanya.

”Sayangnya, waktu kelas 2 aku terpaksa pindah ke luar kota karena pekerjaan orang tuaku. Jadi aku berpisah dengannya.”

”Hm… kasihan sekali.”

”Tapi untunglah aku tahu kalau dia ingin kuliah di Universitas yang sama. Jadi rencanaku setelah aku diterima disana. Aku akan menemuinya dan dengan keberanianku aku akan mengungkapkan perasaanku.”

”Oh iya? Terus bagaimana? Kau sudah bertemu dia?” Layla mulai penasaran dengan cerita Dina. Namun Dina menggeleng.

”Tidak. Aku belum berhasil menemukannya.” Dina menunduk kecewa. Layla langsung menghiburnya.

”Tenang ya Dina. Aku yakin kau pasti akan menemukannya.”

”Terima kasih.”ucap Dina sambil tersenyum.

”Oh iya, Dina. Besok akan aku perkenalkan kau kepada kekasihku, Eza. Dia senior kita. Kau bisa tanya apa saja tentang jurusan ekonomi ke dia.”

”Benarkah?”

Layla mengangguk.

”Baiklah. Aku mau.”jawab Dina.

*****

Hari ini sepulang kuliah. Dia sudah berjanji kepada Layla akan bertemu kekasihnya di depan taman.

Dina terus menggosok-gosok tangannya. Rupanya angin masih cukup kuat.

Layla pun datang.

”Maaf lama ya, Dina. Tadi dia ada urusan dengan temannya. Tetapi nanti dia akan datang kesini.”

Tidak lama Eza pun datang.

”Maaf Layla. Aku lama datangnya. Kau pasti Dina?”tebak Eza sambil menunjuk Dina. Dina mengangguk.

”Hahaha. Maaf membuatmu lama menungguku. Semua ini karena temanku yang lamban itu. Sebentar lagi temanku datang kesini. Ah, itu dia!” Eza menunjuk temannya tepat dibelakang Dina. Dina pun menengok dan terkejut melihatnya.

”Rava.”lirihnya. Perasaan Dina jadi senang begitu menemukan Rava. Rava agak berbeda dengan waktu SMA. Rambut dulunya yang agak gondrong kini telah dipotong rapi dan dia sudah mulai berani menindikkan telinga sebelah dan memakai anting. Tetapi itu membuat wajahnya semakin tampan. Dan hati Dina makin berdegup kencang melihat ketampanan Rava. Rava menyapa mereka dan mendekatinya.

”Hai. Maaf aku telat.”ucap Rava sambil dipukuli bahunya oleh Eza.

”Kau ini lama sekali. Kasihan dia yang sedang menungguku.”ujar Eza sambil menunjukkan Dina.

”Dia?” Rava melihat Dina. Sesaat dia mengernyitkan dahinya.

”Rava. Ini aku, Dina! Sahabatmu dulu waktu SMA.”ucap Dina berusaha mengingatkan Rava. Rava langsung menyadarinya.

”Oh! Dina?! Benarkah itu kau? Kau terlihat berbeda!” Rava langsung memeluk Dina. Jantung Dina berdegup kencang karena dipeluk Rava. Sementara Layla dan Eza masih terbengong melihatnya.

“Dina! Aku kangen sekali denganmu. Banyak yang ingin aku ceritakan denganmu.”kata Rava setelah melepaskan pelukannya.

”Aku juga, Rava. Banyak yang ingin aku katakan kepadamu.” Dina begitu bahagia mendengarnya yang merindukan Dina.

”Eza. Dia ini sahabatku waktu SMA. Aku pernah menceritakan itu kepadamu kan?”

”Oh. Iya. Aku ingat itu.”

Eza dan Layla tersenyum mengerti suasananya yang sudah lama tidak bertemu.

Seorang gadis berlari ke arah Rava.

”Rava!”panggil gadis yang ada dibelakang Rava. Dina mengernyitkan dahinya. Dia merasa kenal dengan suara itu. Dia pun menyenderkan kepalanya untuk melihat rupa gadis itu.

”Rava! Tasmu ketinggalan nih.”kata gadis itu sambil menyerahkan tas ke Rava. ”Lia!?”panggil Dina yang tidak menyangka akan bertemu sahabat satunya lagi. Sahabatnya yang sering jadi tempat curhatan Dina bahkan saat dia sedang menyukai Rava pun juga dicurhatkan ke Lia. Tentu saja Lia pun tahu perasaan Dina ke Rava.

Lia terkejut melihat Dina.

”Dina?”panggilnya dengan ragu. Rautnya tidak menandakan dia gembira telah bertemu dengan sahabat lamanya sendiri. Lia makin salah tingkah saat bertemunya. Malah dia berusaha menutupkan wajahnya hingga membuat Dina heran.

“Oh, Lia. Dina. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Dulu ketika kau pindah, aku tidak sempat memberitahumu kalau aku sedang jatuh cinta dengan seorang gadis.”

Dina memandang Rava dengan bingung. Sementara Lia terus membelakangi Dina. Dina heran melihat tangan Rava yang terus menggenggam tangan Lia. Dia pun mendengarkannya dengan serius.

”Aku jatuh cinta dengan Lia. Sekarang kami sudah bertunangan.”lanjut Rava sambil menunjukkan cincin tunangannya di tangannya beserta tangan Lia yang digenggamnya.

”Apa?!”

Dina tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

”Kalian…. bertunangan?”tanya Dina lagi. Rava mengangguk dan Lia tidak menjawabnya.

”Oh… selamat ya.”ucap Dina terbata-bata sambil melirik Lia yang tidak memandanginya dan matanya mulai berkaca-kaca. Dia berusaha menahan kesedihannya agar tidak menangis dihadapan mereka.

”Maaf. Layla, Kak Eza. Aku pulang duluan. Aku ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan.”

”Kenapa kau begitu buru-buru, Dina? Kita kan belum ngobrol-ngobrol.”cegah Rava.

”Lain kali saja, ya Rava. Aku memang ada urusan penting.”ujar Dina berusaha menahan air matanya agar tidak keluar dari bola matanya.

”Mau aku temani?”ujar Layla.

Namun tawaran Layla ditolak halus. Dina pun pamit sekali lagi dan mulai pergi meninggalkan mereka yang bingung dengan sikap Dina.

Lia pun mulai memberanikan melihat Dina yang sudah jalan memunggunginya.

Tanpa mereka sadari, Dina pun meneteskan air matanya karena tidak bisa menahan rasa kekecewaannya. Dina pun jadi sedih dan terus berjalan.

”Ayo kita ke kafe aja yuk!”ajak Eza diikuti anggukan Layla dan Rava. Mereka pun berbalik pergi menuju ke kafe. Rava sempat menengok melihat Dina yang berjalan dengan lambat. Lalu dia menunduk tersenyum.

Dina pun menghentikan langkahnya dan berbalik. Lalu melihat rombongan Layla yang sedang jalan. Entah mengapa dunianya dengan Rava kini sudah berbeda. Dina memperhatikan punggung Rava sambil menangis. Lia menengok kebelakang dan tertegun melihat Dina yang sedang menangis menatapnya. Lia kembali membuang muka sambil memeluk punggung Rava dengan erat.

Dina jadi tambah sakit hati melihatnya. Dia tidak menyangka sahabatnya telah mengkhianatinya.

”Padahal aku belum menyatakan perasaanku padamu, Rava. Kenapa kau lakukan itu?”tanyanya dengan suaranya yang tidak keras. Dina sudah tidak bisa menahan lagi. Dia pun langsung berlutut tidak berdaya dan menangis tersedu-sedu.

Mengeluarkan semua rasa sakit hati dan kekecewaannya. Perjuangannya dalam merubah penampilannya selama 2 tahun dan perasaannya yang telah terpendam selama 3 tahun. Rencananya yang ingin mengungkapkan perasaannya setelah bertemu Rava kini telah sia-sia. Rupanya Rava tidak menyukainya, dia justru malah menyukai Lia dan sudah bertunangan. Dina terus menangis sampai dadanya sesak. Dia terus menangis. Menangisi usahanya selama 2 tahun ini yang telah gagal.

Rabu, 23 Februari 2011

Indah Pada Waktu nya

Seorang wanita yang hanya bisa mematung di sudut Mesjid melihat orang yang di cintainya akan segera menikah dengan gadis lain .Wanita itu bernama Layla , dia adalah anak dari kepala pelayan dari keluarga Putra yang terpandang. Gadis yang selama ini di kenal pendiam dan selalu berusaha untuk memenuhi semua keinginan ayahnya. Dia sangat menyayangi ayahnya itu karena di dunia ini dia hanya memiliki satu orangtua ,ibunya meninggal ketika melahirkannya.Kini Layla harus memendam semua cintanya pada seorang laki-laki tampan yang sebentar lagi akan menikah dengan gadis lain. Layla benar” ingin menghentikan pernikahan ini, tapi apa daya .lelaki yang di cintai Layla adalah anak dari majikannya sendiri. “sudahlah relakan dia, dia sudah memiliki gadis yang lebih sempurna” gumam Layla.

Selang beberapa detik Layla berbalik dan dia melihat orang yang ia cintai sedang tersenyum penuh arti pada semua tamu yang hadir. Laki-laki itu bernama Eza saputra atau yang lebih akrab di panggil Eza . Seseorang yang akan mewarisi kekayaan dari keluarga Putra. Namun dibalik ke kayaan dan kepintarannya dia adalah seseorang yang sangat tempramental,egois dan semua keinginannya harus di penuhi.Suatu hari dia bertemu dengan gadis manis yang mampu meredam semua emosinya sejak saat itu Eza merasa membutuhkan gadis yang bernama Ghea itu. Eza pun sebenarnya binggung apa yang dia rasakan pada Ghea ,apakah dia mencintai Ghea ataukah hanya membutuhkannya untuk meredam semua emosi

Ghea menderita penyakit ginjal sehingga Eza berniat untuk membahagiakannya dan mencarikan donor ginjal untuk Ghea ,sebelum semuanya terlambat untuk membahagiakan Ghea.

“kau sudah siap Eza ?”tanya ayahnya.”iya ayah”kata Eza .”mari kita masuk ke dalam”ujar ayahnya sambil berjalan menuju ruangan.

Sementara di tempat lain Ghea merasa cemas karena jalan pagi itu sangat padat akibat terjadinya kecelakaan di jalan itu. Ghea semakin cemas saat dia sadar bahwa dia lupa membawa Hpnya untuk menghubungi Eza . “apakah kita benar-benar terjebak di sini?????”tanya Ghea pada supir .”iya nona kita tidak bisa bergerak mungkin kita bisa keluar dari sini 2 jam lagi”. “apa?! Benarkan?”ucap Ghea dangan lemas. “ Eza tunggu aku”gumam Ghea.

Di dalam gerej Eza benar” sudah tidak bisa menunggu lagi, emosinya sudah mulai memuncak.

“Di mana Ghea?!!”kata Eza pada pengawalnya. “tidak tahu tuan”. “Arrrgh!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”teriak Eza yang mengagetkan semua tamu .Eza melihat seisi ruangan entah mengapa pandangannya tertuju pada Layla yang sedang menatapnya . Dia berjalan menghampiri Layla yang berada di sudut ruangan. Saat mereka sudah saling berhadapan Eza pun berkata “Menikahlah denganku” .Sontak seisi ruangan kaget dan mulai gaduh .”Apa? kau bercanda.” .”Aku tidak bercanda ,aku yakin saat ini Ghea sudah pergi meninggalkan kota seoul, dan apakah kau tega melihat pemberitaan bahwa aku di campakan?”kata Eza pada Layla yang masih binggung.

“Apakah kau yakin Eza ?” tanya ibu Eza .”Ibu jangan halangi aku!”.”Tahanlah emosi mu itu “ .” ibu!”kata Eza mulai kasar.”Baiklah terserah padamu, tanyakanlah pada Layla apakah dia bersedia.” Semua pandangan tertuju pada Layla ,namun Layla memandang ayahnya. Ayahnya yang merasa tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa mengangguk pada Layla.

“Baiklah aku bersedia” ucap Layla.Mereka berduapun melangsungkan pernikahan . Layla merasa bimbang ,dia senang karena dia menikah dengan orang yang dia cintai tetapi di lain sisi dia merasa bersalah pada Ghea.

****

Kini Eza dan Layla telah menjadi suami istri yang sah. Mereka pun berjalan ke luarMesjid dan bersiap pergi meninggalkan Mesjid. Saat di depan Mesjid Eza dan Layla di persilahkan untuk saling mencium mempelai sebelum meninggalkan Mesjid.Eza mencium Layla dengan lembut ,Layla sangat kaget namun dia membalas ciuman lembut Eza itu.

Ghea datang di saat Eza dan Layla masih berciuman. Semua tamu kaget dengan kedatangan Ghea. Salah satu tamu memanggil nama Ghea sehingga Eza melepaskan ciumannya pada Layla dan memandang pada Ghea yang sedang terisak sambil melepaskan sebuah bucket bunga dari genggamannya. “Ghea…” gumam Eza dan Layla serempak.

Eza pun berjalan menuju Ghea untuk menjelaskan semuanya pada Ghea, namun Ghea menghindar dan lari meninggalkan Mesjid itu.

Mengerti dengan situasi itu Layla dan Eza pun mengejar Ghea . Ghea berlari sambil mengusap air matanya yang tidak berhenti mengalir. Di tengah jalan tiba-tiba Ghea merasa pusing dan merasa badannya sudah lemas ,dia melihat sekeliling tempat dan dia baru sadar bahwa terdapat mobil yang melaju kencang menghampiri dirinya. Ghea tidak bisa menghindar ,terjadilah tambrakan antara Ghea dan mobil itu.

Pengendara mobil itu melaju kencang meninggalkan tempat kejadian tabrakan itu.

“Ghea!!!!!!!!!!!!!!!!” teriak Eza , dengan segera dia menghampiri tubuh Ghea yang sudah bersimpah darah. Ghea sudah tidak sadarkan diri akibat kepalanya terbentur mobil.

“Ambulance tolong!!!!!!!! Terjadi tabrakan di sini “ terdengar Layla sedang menghubungi rumah sakit terdekat untuk segera datang.Setelah menghubungi rumah sakit Laylapun mendekati Eza yang sedang memeluk tubuh Ghea.”Eza …”gumam Layla sambil memegang bahu Eza .

~~||~~

Kini semua keluarga berada di rumah sakit menunggu Ghea yang sedang berada di dalam meregang nyawa . Eza hanya terduduk lemas di bangku rumah sakit. Eza menatap Layla yang sedang terdiam dan juga sedang memandang Eza .

”Kau……kau!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” teriak Eza sambil memegang bahu Layla. “ mengapa harus begini?!” kata Eza .” Bukankah kau yang memaksaku untuk menikahimu ?” ucap Layla dengan bercucuran air mata.”Argh!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” Eza pun melepaskan bahu Layla.Layla hanya bisa menahan rasa sakit di bahunya itu .

Melihat hal itu ibu Eza menghampiri Layla dan memeluk Layla untuk menenangkannya.

Dokterpun keluar dari ruang operasi dan memberikan kabar bahwa Ghea dalam keadaan koma. Dan penyakit ginjalnya memperparah keadaan Ghea sehingga harus mencari donor ginjal yang cocok secepatnya. Mendengar itu Eza hanya bisa menyesali semuanya. Laylapun di minta oleh orangtua Eza untuk ikut pulang bersama mereka.Layla hanya bisa mengikuti kemauan orangtuanya Eza .Layla meninggalkan Eza yang sedang berada di dalam ruang inap Ghea.

*******

“Pagi ghea!” ucap Layla sambil membuka korden rumah sakit. Kini tepat 1 bulan Ghea mengalami koma , Eza pun masih setia menunggu Ghea.

“Kau? Sedang apa kau di sini?” ketus Eza yang terbangun akibat silaunya matahari. “apakah aku tidak boleh menjenguk Ghea? Dan………” .” dan? Dan apa?” . “dan suamiku” ucap Layla.”huh.. suami? Apa kau tidak tidak sadar? Bahwa aku hanya terpaksa menikahimu?” .” Eza ……, apa kau juga tidak bisa lihat? Ghea tidak sadar apa kau masih mengharapkannya?”.”KAU!” gumam Eza sambil menatap Layla.”apa aku dosa mencintai suamiku? aku tidak menuntutmu untuk mencintaiku , aku hanya ingin berada di dekatmu itu saja!.” Kat Layla sambil meneteskan air mata.”hentikan!!!!!!!! kau ini bodoh tinggalkan saja aku! Kau bisa mencari yang lebih baik dari aku!!!!”.”aku tidak bodoh Eza , aku juga tidak berharap mencintaimu! Justru kau yang bodoh hanya bisa diam di sini tanpa melakukan apapun ,hanya menunggu kesadaran Ghea pulih, kerjaanmu hanya menunggu adanya orang yang mau mendonorkan ginjalnya pada Ghea, apa kau mencintai Ghea?”

Plak!! Tamparan keras mendarat di pipi Layla . Laylapun hanya bisa lari meninggalkan ruangan itu .Eza kembali duduk d samping tempat tidur Ghea “kenapa aku merasa bersalah padanya? Apakan aku salah? Mengapa ketika melihatnya menangis dadaku sesak? Dan kenapa aku tidk bisa menjawab pertanyaannya tadi?????”ucapnya dalam hati.

Layla duduk di taman rumah sakit sambil memandangi cincin pernikahannya dengan Eza .” Aku yakin kau tidak mencintai Ghea ,aku akan berusaha untuk mendapatkan citamu walaupun aku akan merarasakan sakit setiap kali kau berusaha menghindar dari ku”kata Layla . Layla pun mengingat pembicaraan dirinya dan ibunya Eza

Flashback

“ Layla….” panggil ibu Eza ketika Layla merapikan tempat tidur.”iya ibu, ada apa?” .” apakah kamu benar-benar mencintai anakku?” tanya ibu Eza .”iya ibu semenjak dia tersenyum padaku itulah saat ertama aku menyadari bahwa aku sudah mulai mencintainya.” Kata Layla sambil mengingat senyuman Eza .”hahhahahha kau ini” .”sebenarnya ibu merasa Eza tidak mencintai Ghea, dia hanya merasa membutuhkan Ghea untuk meredam emosinya dia saja, ibu minta padamu buatlah Eza jatuh cinta padamu, karena kau istrinya.”ucap ibu Eza sambil memeluk Layla.” Aku akan berusaha ibu “ kata Layla membalas pelukannya.

End of flashback

“ jika kau memang mencintai Ghea aku akan rela melepasmu tapi jika kau benar tidak mencintainya aku akan berusaha untuk mengambil hatimu Eza , Layla fighting !!!!!!!!”kata Layla teriak sehingga semua anak” yang sedang bermain memperhatikan tingkah laku Layla.Layla pun akhirnya ikut bermain bersama anak-anak itu .Tanpa sadar sedari tadi Eza memperhatikan Layla yang sedang bermain bersam anak kecil sedari tadi.

*****

Ke esokan harinya Laylapun kembali datang ke rumah sakit dengan membawa makanan untuk Eza .” pagi!!!!!!!!!!!!!!” kata Layla mengagetkan Eza .”pagi” .” wah tumben kau menjawab sapaanku “ senang Layla mendengar jawabannya di balas oleh Eza . “ kau ini “dingin Eza pada Layla.” Sudah kau makan dlu, aku akan membasuh Ghea agar terlihat cantik” ucap sambil memasukan makanan ke mulut Eza .”apa-apaan ini?” .”sudah makan saja,aku jamin tidak ada racun atau kotoran yang ada si dalam makanan itu”ucapnya sambil membasuh tubuh Ghea.”karena aku mencintaimu ,mana mungkin aku melukaimu”gumam Layla.”apa?!”tanya Eza yang tidak sengaja mendengar perkataan Layla.”tidak apa,lanjutkan makanmu”.

Hari demi hari Layla lalui untuk mencoba mendekati Eza , begitu pula dengan Eza yang sekarang sudah terbiasa dengan kehadiran Layla dan mencoba untuk tidak bersikap dingin terhadapnya.

“Hey Eza ayo kita jalan-jalan , apa kau tak bosan?????,aku yakin Gheapun mengijinkannya”ajak Layla .”Tidak mau”.”ayo lah aku yakin kau akan senang di sana”.”aku tidak mau!”kata Eza yang sudah mulai meninggikan suaranya.”apa kau tidak mau membayar hutangmu karena telah menamparku? Ayo lah dengan kau mau ikut denganku aku akan menganggap semuanya lunas, bagaimana? “.” Baiklah”Eza pun merasa bersalah dan menuruti semua kemauan Layla

“Tempat apa ini?!!!”. Tanya Eza yang kebinggungan dengan suasana sekelilingnya.plak!!!!!!! jitakan panaspun mendarat di jidat Eza .”kau tidak bisa baca yah?????? Taman kanak-kanak….,Tulisan sebesar itu masa kau tidak bisa baca?”.”Hey gadis aneh bukannya aku tidak bisa baca, untuk apa kau bawa aku kemari???”.”owh begitu hahhahahahha,bersenang-senang” tiba-tiba Layla menggangeng tangan Eza dan mengajaknya bermain dengan anak-anak yang berada di sana.

Eza yang berusaha menyesuaikan diri tiba-tiba dia terpesona dengan Layla yang sedang bermain dengan anak-anak itu.”cantik” kata Eza sambil tersenyum.”apa? aku cantik?terimakasi ,sebagai ungkapan terimakasihku padamu aku………..” Laylamencium pipi kanan Eza . Tapi entah mengapa Eza tidak marah melainkan hanya tersenyum dan tersipu malu.”ah sudah lah ayo kita bermain” ajak Eza sambil memegang tangan Layla.

Hari itupun menjadi awal ke dekatan antra Eza dan Layla , kini yang berada di dalam pikiran Eza bukan Ghea lagi melainkan Layla. Sekarang Eza bukanlah Eza yang dulu. Bukan Eza memiliki emosi tinggi tapi kini Eza murah senyum , apa lagi ketika ia bertemu dengan Layla tiba-tiba jantungnya serasa berhenti berdetak dan senyuman selalu menghiasi muka Eza .

Ada apa denganku? Mengapa yang ada di pikiranku hanya Layla? Aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya, bahkan perasaanku pada Ghea tak seperti ini , apa ini yang namanya jatuh cinta? Tidak mungkin ,aku milik Ghea”ucap Eza pada dirinya sendiri.Tanpa di sadari Eza Layla sudah berada di belakang Eza .

Layla yang mendengar hal itu hanya bisa menangis dan terdiam di balik Eza . Ketika Eza membalikkan badannya dia kaget karena Layla berada di belakangnya. “Layla…., sedang apa kau disini?”tanya Eza , Laylapun dengan sigap menghapus air matanya.”tidak aku hanya ingin mengajakmu makan, ayo pergi.”kata Layla.”apakah dia mendengar perkataanku?, sudah lah “batin Eza .

Keesokan harinya seperti biasa Eza berniat untuk pergi menjenguk Ghea. Namun langkahnya terhenti ketika ia melihat Layla sedang termenung di taman .tak lama kemudian Eza tersenyum penuh arti sambil mengambil handphone dalam sakunya.

“hai Layla” sapa Eza , “hai Eza ”.”sedang apa kau di sini? Seperti sedang melihat hantu saja”kata Eza sambil jongkok di hadapan Layla dan memandangnya .”kenapa aku ini?

Mengapa jantungku berdetak begitu kencang?????”batin Eza .

“begini saja bagaimana kalo aku mengajakmu jalan??”ucap Eza pada Layla.”apa?! kau mengajakku kencan????”tanya Layla sambil mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum 10 jari.” Ah tidak!hanya mengajak jalan-jalan dan makan saja”.”itu namanya kencan hahahahahahha”puas Layla.”terserah kau saja lah! , kalau kau mau besok datang di taman jam 8 malam.” Ucapnya sambil meninggalkan Layla yang sedang tersenyum.

“apakah dia mulai membuka hatinya untukku???? Kalau begitu aku akan melanjutkan perjuanganku , Layla fighting!!!!!!!!!!!!!!!!”batin Layla .

Malam harinya Layla sudah berada di taman menggunakan gaun selutut rambutnya dibiarkan terurai dan mukanya di poles secantik mungkin.sudah pukul 20.15 namun Eza masih juga belum menampakkan batang hidungnya , so eu terus menunggu dengan semua khayalannya .

Dilain tempat Eza sedang bersiap-siap untuk kencan pertamanya bersama Layla namun tiba” handphonenya berdering.”yoboseo”ucap Eza mengawali pembicaraan.”apa Ghea keadaan keritis? Baiklah aku segera ke sana” Eza pun menuju rumah sakit. Mobilnyapun melaju dengan cepat menuju ke rumah sakit

Malam semakin larut kini sudah pukul 22.00 namun Layla tetap menunggu Eza hingga akhirnya handphonenya berbunyi .”Eza kau di mana?”tanya Layla pada Eza .”aku berada di rumah sakit, maaf Layla baru menghubungimu Ghea baru saja mengalami keritis. Maaf Layla” Layla pun menangis dan memutuskan sambungan telefonnya.”terjadi lagi”kata Layla sambil berjalan pulang.”apakah dia begitu berharga untuk Eza sedangkan aku ?, aku hanya sebagai pelarian Eza salama Ghea tak ada?”dia pun menangis sambil terduduk di pinggir jalan dengan memeluk lututnya.

Pagi harinya Layla pergi menuju rumah sakit. Sebelum ia masuk kedalam ruangan Ghea di depan pintu dengan tidak sengaja Layla mendengar Eza berbicara kepada dokter yang menangani Ghea

“bagaimana keadaan Ghea?”tanya Eza pada dokter yonghwa.”kondisi akibat benturan pada kepalanya sudah membaik, tetapi kondisinya semakin menurun akibat gagal ginjal yang di deritanya.”.”apakah sudah ada yang mau mendonorkan ginjal untuk Ghea?”.”sangat sulit untuk mencari donor yang cocok untuk Ghea, jika ada yang cocokpun mereka akan mundur mendengar resiko-resiko yang akan di hadapinya setelah melakukan cangkok ginjal itu, resiko yang di tanggu tidak main-main salah satunya adalah tidak bisa terlalu lelah dan jika itu wanita maka ketika hamil maka kandungannya akan lemah.”kata dokter yonghwa panjang lebar.Eza pun memandang Ghea dan memegang tangannya.”baiklah ,saya permisi ke ruangan saya dulu” ucap dokter yonghwa sembari meninggalkan Eza .

Ketika sedang membuka pintu dokter yonghwa terkejut dengan kehadiran Layla di depan pintu. Tak lama Laylapun bebicara pada dokter yonghwa.”Apa kah dokter bisa memeriksa kecocokan ginjalku untuk Ghea?”.”apa kau yakin?”tanyanya.”aku yakin”kata Layla mantap.”baiklah mari menuju ke ruanganku akan ku terangkan tentang pencangkokan ginjal ini.” Layla pun mengikuti dokter yonghwa .

Beberapa hari kemudian setelah Layla memeriksakan kecocokan ginjalnya , Layla datang ke rumah sakit untuk mengetahui hasilnya.”bagaimana dok?”tanya Layla.”ginjalmu cocok , tapi hanya sekitar 75% saja .Resiko yang akan terjadi lebih besar pasca operasi pencangkokan ginjal ini”.”tetapi aku akan tetap mendonorkan ginjalku pada Ghea ”.”tapi…….baiklah, sebelumnya kau harus menandatangani surat pernyataan ini”.” Tapi aku mohon jangan beritahukan ini pada Eza , biarkan Eza mengetahui ini semua dengan sendiriinya”Laylapun menandatangani perjanjian itu dan segera pulang ke rumah untuk mengambil pakaian-pakaiannya karena dia harus menjalani karantina selama beberapa hari di rumah sakit sampai keadaan ginjalnya siap. Namun sebelum Layla meninggalkan rumah Laylapun menuliskan surat yang tertuju untuk Eza .Setelah itu Layla meninggalkan rumah.

Malam hari ketika Eza pulang setelah ia d beri tahukan bahwa ia menumuka pendonor ginjal untuk Ghea ,Eza menemukan sepucuk surat di atas tempat tidurnya. Rasa penasaran membuatnya untuk bergerak menghampiri surat itu dan segera membacanya.

To: Eza from Layla

Eza maafkan aku ,aku sudah tidak tahan dengan sikapmu padaku, aku tau bahwa aku tidak berarti bagimu

Maka dari itu aku tidak ingin menyakiti hatimu dengan selalu mengganggumu

Ku doakan setelah Ghea sembuh kalian akan hidup bahagia bersamanya

Untuk masalah perceraian kita akan segera datang surat perceraian kita, Maafkan aku jika aku telah menyakitimu selama ini

Selamat tinggal Eza

Eza pun kaget dengan apa yg baru saja d bacanya itu.Emosinya mulai memuncak , di remasnya surat itu dan dia membanting barang-barang yang ada di sekitarnya.

Setelah Eza merasa tenang Eza berada dalam sebuah bathtub yang sudah terisi penuh dengar air tanpa melepas baju miliknya. “mengapa kau meminggalkanku di saat aku baru saja menyadari bahwa aku mencntaimu? Kenapa?”ucap Eza dengan berlinang air mata. Tak berapa lama Eza menenggelamkan diri dalam bathtub itu .

Ibu Eza yang menyadari terjadi sesuatu saat terjadi kegaduhan dalam kamar Eza memutuskan menggunakan kunci cadangan untuk membuka pintu kamar Eza . Setelah membuka pintu kamar Eza ,ibu Eza semakin panik ketika ia tidak menemuka Eza dalam kamarnya. Dengen rasa cemaspun ibu Eza membuka pintu kamar mandi . “Eza !!!!!”panik ibu Eza ketika melihat Eza menenggelamkan dirinya dalam sebuat bathtub.

Dengan segera ibu Eza mengangkat anaknya itu dari bathtub dan sedikit lega karena Eza masih bisa berbicara padanya.”ibu kenapa Layla menginggalkanku ibu? Kenapa di saat aku tau bahwa aku mencintainya?”tanya Eza bertubi-tubi.”iya Eza ibu tau itu”.”apakah aku begitu jahat padanya? Aku mencintainya ibu”ucap Eza d sela-sela kesadarannya, hingga ahirnya dia jatuh pingsan.

Sekarang Eza berada d rumah sakit seletah kejadian 2 hari yang lalu. Keadaan Eza bukan semakin membaik namun semakin memburuk karena iya tidak mau minum obat dan melahap makanan, yang ada d pikirannya haya keberadaan Layla. Tubuhnya lemas dan tidak ingin bertemu dengan sapapun kecuali kedatangan Layla yang sangat ia harapkan “Layla kau di mana aku benar-benar membutuhkanmu, aku bisa gila!”ucap Eza

Di tempat lain Layla baru saja mendengar kejadian yang baru saja d alami Eza ketika dokter yong hwa memneri tahukannya. Eza juga berada dalam satu rumah sakit dengan Layla dan Ghea. Namun Eza tidak menyadarinya. “dokter bolehkah dokter mengantar saya melihat Eza dari luar?”tanya Layla.” Baiklah” kata dokter yonghwa.

Setelah berada di depan kamar Eza Layla hanya bisa menangis melihatkeadaan Eza yang menolak makanan yangsedang d suapi oleh ibunya. Setelah Layla sudah cukup puas melihat keadaan Eza iapun memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Namun tidak sengaja Eza melihat Layla dari dalam kamar. Dengan segera Eza lari keluar ruangan dan mencai-cari sosok Layla ,namun nihil tidak ada sosok orang yang dia cari.”Eza ada apa? Ayo masuk “ajak ibu Eza .

Malam hari ketika Eza sudah terlelap dan jam besuk sudah berahir Layla mnyusuri lorong rumah sakit untuk menemui Eza sebelum Layla menjalani operas pencangkokannya untuk Ghea. Iapun membuka pintu kamar rawat inap Eza dan duduk di samping Eza .” Apa kabar Eza ? Kau baik-baik saja kan?, mengapa kau bisa masuk rumah sakit?” ucapannyapun terhenti karena ia mengusap air mata yang tiba-tiba saja mengalir.” Doakan aku Eza , aku akan segera mencangkokkan ginjalku ini pada Ghea, maafkan aku jika membuatmu khawatir, aku mencintaimu Eza ” Laylapun mencium kening Eza dan segera meninggalkan kamar Eza sebelum Eza menyadari keberadaannya.

Pagi harinya Eza merasa tadi malam Layla berada di dekatnya. Eza merasa keberadaannya. Karena Eza merasa penasaran Eza pun mencari keberadaan Layla dengan meyusuri seluruh ruangan rumah sakit.

Pencariannya tidak sia-sia ia melihat Layla . namun ada yang anehdengan Layla menggunakan pakaian khusus rumah sakit dan suster membawa Layla menuju ruang opersi . Eza pun berlari mengejar Layla sebelum ia memasuki ruang operasi.” Layla!”” teriak Eza hingga membuat Layla melihat ke arahnya.” Eza ?”gumam Layla. Kini Eza berada di depan kursi roda Layla.”mengapa kau meninggalkanku? Kenapa?”ucap Eza sambil melihat ke arah Layla.”aku…..aku”.”aku kenapa Layla? Apa kau ingin membuatku gila karena aku kehilanganmu? Ketika aku sadar bahwa aku mencintaimu!”.”Eza hiks”.”apa kau tau bahwa aku sangat menghawatirkanmu ka………”ucapan Eza terhenti ketika ia melihat tubuh Ghea d bawa ke dalam ruang operasi yang sama dengan ruangan yang di tuju Layla.”apa ini?”tanya Eza “aku akan mendonorkan ginjalku untuk Ghea” jawab Layla dengan mengusap air matanya.”apa!? jangan bercanda! Apa kau tau resikonya? Aku tidak ingin kehilanganmu Layla!” ucap Eza dengan memeluk erat Layla.”aku tidak ingin kau menderita Eza !”.”kau membuatku menderita jika kau melakukan ini semua”.”aku sudah memutuskannya Eza maaf”Layla melepaskan pelukan Eza .”aku mohon Layla”ucapnya sambil sujut di hadapan Layla.”maaf Eza , suster ayo “ Eza hanya bisa diam dengan semua pikiran yang ada di otaknya.”argh!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”

Eza hanya bisa menunggu kabar operasi Layla dan Ghea, semua keluarga datang dan memberikan Eza kekuatan agar Eza lebih tenang.5 jam ahirnya Ghea keluar meninggalkan ruang operasi.”di mana Layla?”tanya Eza pada dokter yonghwa.”dia masih di dalam ruangan operasi mengalami sempat keadaan keritis namun sekarang keadaannya sudah membaik , Ghea juga sukses melewati operasinya”terang yong hwa.”syukurlah” .”bisa kita bicara denganmu Eza ?”.”iya ada apa dokter?”tanya Eza pada dokter yong hwa.”pasca operasi tubuh so eu akan lebih lemah maka dari itu tolong jaga Layla dengan baik”.”gomawo”ucap Eza sembari tersenyum lega .

Dua bulan pasca operasi kini Layla sudah boleh meninggalkan rumah sakit, sebelum meninggalkan rumah sakit Layla dan Eza menyempatkan untuk menemui Ghea.

“Ghea bagaimana kabarmu?”tanya Layla pada Ghea.”baik Layla, gomawo”.”aku sudah tau semuanya aku merelakan Eza untukmu jika Eza memang mencintaimu Layla”.”lanjut Ghea.”Ghea”Laylapun memeluk Ghea.”tapi kau harus menjaga kesehatanmu Ghea””.”de, Eza cepatlah mempunyai anak “.”aku juga ingin segera mempunyai anak 7 hari lagi kau akan mendengar berita kehamilan Layla”jahil Eza .jitakan keraspun mendarat di jidat Eza .”kau gila aku sedang sakit!, dan lagi siapa kau?, waktu itu kita menikah karena terpaksa”ucap Layla sambil meninggalkan ruangan Ghea, namun sebelum Layla di depan pintu Eza mengendong Layla meski Layla menolaknya.

Malam itu Eza dan Layla tidak lagsung pulang ke rumahnya,namun Eza mengajak Layla ke taman tempat janjian mereka pada waktu kencan pertama mereka.”mengapa kau mengajakku ke taman ini?”tanya Layla.”tidak apa-apa aku hanya ingin menebus kejadian waktu itu”ucap Eza ”.”ah benarkah kau ingin menebus kesalahanmu itu?”tanya Layla.”mendekatlah aku merasa dingin peluk aku untuk menebus kesalahanmu karena kau tidak datang wakttu itu”.”em Layla aku tidak ingn kehilanganmu lagi “Eza yang memeluk Layla dari belakang.”benarkah??”.”apa kau tidak yakin denganku??”.”hahahhaha iya baiklah hahaha”kata Layla.”Layla maukah kau mengulang pernikahan kita? Memulai kehidupan baru yang lebih baik?”tanya Eza melepas pelukannya dan berlutut di hadapan Layla.” Maaf Eza aku tidak bisa” ucap Layla sembari meninggalkan Eza .” kau harus meminta ijin pada mertuaku dan kau harus ijin pada suamiku jika kau ingin menikah denganku karena aku masih menggunakan cincin pernikahan dengan suamiku”.”apa? hah..”Eza pun berlari mengejar Layla . merekapun saling kejar-kejaran hingga Layla terjatuh d pelukan Eza . “Layla saranghae” Eza pun mencium kening Layla .

“ ok kali ini Layla akan melempar bunga untuk para wanita yang berada di sini maka bersiaplah”kata seohyun yang menjadi MC resepsi pernikahan Eza dan Layla.”1…2…3!” pluk . bucket bunga yang di lemparkan Layla masuk ke kolam ikan. Semua tamu hanya bisa terbengong melihat bucket bunga itu masuk ke dalam kolam ikan dan d kerubiti oleh ikan.”kau ini memang tidak berbakat”kata Eza menyindir Layla.”salah sendiri ada kolam ikan”jitakan panaspun mendarat di kepala Layla, namun Layla hanya bisa manyun . tamu yang sangat di tunggu Laylapun tiba yaitu Ghea, namun kali ini dia tidak datang sendiri dia di temani oleh kekasih barunya .”Ghea cepatlah menikah “ ucap Layla ketika Ghea memberi salam padanya .”baiklah” jawab Ghea.

Kini giliran dokter yonghwa bersama seohyun memberi salam kepada mempelai ”Eza selamat yah, dan Layla jika kau bertengkar dengan suamimu ini aku bersiap mendengar curhatanmu, aku siap meminjamka bahuku”ucap dokter yong hwa”.”apa kau bilang?”tanya Eza .”lebih baik kau minta maaf sebelum aku mecubitmu hingga biru”ucap seo hyun yang tiba-tiba berada di belakang yong hwa dan mencubit perut yonghwa. Semua undanganpun hanya bisa tertawa ketika melihat kelakuan dari pasangan kekasih itu.

Ahirnya Layla dan Eza mengulangi pernikahan mereka dan memutuskan untuk berlibur sekaligus memilih rumah yang berada di pulau jeju. THE END

The Love For Happy Together Synopsis

Dina

Dina, seorang yang berusia 21 tahun. Yang diterima di universitas terkemuka di Indonesia. Dia masuk jurusan ekonomi. Dia sengaja masuk ke universitas terkenal karena ada seorang yang dicintainya, Rava. Rava adalah sahabat dan cinta pertama Dina ketika SMA. Penampilannya waktu SMA memang buruk. Agak gendut, sedikit hitam, dan berkacamata tebal. Pada kelas 2, Dina terpaksa harus berpisah dari Rava karena pekerjaan orang tuanya. Sejak itu, dia bertekad merubah penampilannya. Dan berhasil. Namun usahanya jadi sia-sia begitu bertemu Rava. Rava sudah menjadi milik orang lain yang ternyata sahabatnya, Lia.

Rava

Rava, seorang yang berusia sama dengan Dina, 21 tahun ini juga diterima di universitas yang sama dengan Dina, mengambil jurusan bisnis. Sahabat akrab Dina waktu SMA ini merupakan kalangan atas. Keluarganya berbisnis hotel terkenal di korea selatan. Dia tidak mengetahui perasaan Dina yang ternyata mencintainya. Dia terpana melihat penampilan Dina yang begitu berbeda dari waktu SMA. Namun dia sudah memiliki tunangan.

Vandi

Vandi , teman sekelas Dina dan sepupu Layla ini jatuh cinta dengan Dina pada pandangan pertamanya. Walaupun dia tahu Dina mencintai Rava. Vandi bertekad untuk menaklukkan hatinya yang telah terluka karena Rava

Lia

Lia, berusia 21 tahun ini adalah seorang mahasiswa yang mengambil jurusan bisnis. Dia adalah sahabat Dina waktu SMA. Sejak SMA, dia mengetahui perasaan Dina yang mencintai Rava. Namun dia malah mengkhianati perasaan Dina dan menerima perasaan Rava sehingga mereka pun bertunangan.

Layla

Layla, sahabat Dina dan teman sekelasnya ini merupakan kekasih Eza. Sifatnya sangat ceria. Dia juga jadi tempat curhat Dina jika Dina sedang bersedih karena Rava dan Lia.

Eza

Eza, kekasih Layla ini adalah senior Dina di jurusan ekonomi. Dia juga bersahabat dengan Rava. Setelah mendengar cerita Layla tentang perasaan Dina. Eza jadi simpati dengannya.

Synopsis:

The Love For Happy Together mengisahkan seorang impian gadis yang ingin mengutarakan perasaannya yang terpendam selama 3 tahun sejak SMA dan 2 tahun sejak kepindahannya pun penuh perjuangannya dalam merubah penampilannya yang buruk kepada cinta pertamanya. Namun Dina harus menerima kenyataan pahit bahwa cinta pertamanya, Rava telah bertuna ngan dengan yang tidak lain adalah sahabatnya waktu SMA sebelum dia pindah rumah, Lia. Tentu saja, Rava tidak mengetahui perasaan Dina yang sesungguhnya dan dia hanya menganggap Dina sebagai sahabatnya. Mengetahui kenyataan itu, Dina memutuskan untuk melupakannya dan berusaha menegarkan diri. Walaupun Vandi mencintainya, namun Dina tidak bisa menerima cintanya. Sehingga pada suatu hari terjadi masalah yang sulit diantara hubungan mereka hingga membuat Dina harus benar-benar meninggalkan Rava yang sedang terluka. Akankah Rava menyadari perasaan Dina dan membalas cintanya atau pada akhirnya Vandi lah yang akan mendapatkan cinta Dina?

Senin, 21 Februari 2011

ketika sebuah karangan yang bisa kupersembahkan untuk memberitau kalian smeua jati diri kallian. maaf kan aku jika merasa ada yang tersingung dengan ini semua

Jumat, 18 Februari 2011

Kontrak Cinta Zitia (skandal di pulau Bali ).

Walau ini cuman copy paste doank tapi kalo cerita nya udah masuk negara Indonesia keren ne....

Enjoy ....

Malam mulai menampakkan dirinya, rembulan begitu percaya diri menemani langit malam ini, meskipun tak ada bintang. Terlihat di sebuah jalan di kota Jakarta dua wanita yang tampaknya sedang mengobrol sambil berjalan. Yang satu gadis muda dengan setelan kemeja merah dan rompi levis nya dengan rambut yang dikucir imut. Sementara yang satunya lagi wanita dewasa nan cantik dengan rambut yang terurai sebahu.

“Kau yakin?”. Tanya wanita dewasa itu, dia adalah Dina, lebih tepatnya manager Dina, dia adalah seorang manager artist. Gadis ikat yang disebelahnya berpaling menatap, kemudian menganggukan kepalanya.

“Kau tidak lelah?”. Tanya manager Dina lagi. “Ya...”. Jawab sang artis. Layla Zizi nama lengkapnya, namun dia senang dipanggil Layla saja.

“Manager Dina, otak dan badanku lelah.. aku butuh liburan.. kau tahu kan sudah 7 bulan terakhir ini aku disibukan dengan Sinetronku yang kejar tayang.. sekarang giliranku memanjakan diriku sendiri”. Ucapnya sambil tersenyum manis.

“Sudah kau putuskan kau akan liburan kemana?? Jangan lupa hubungi aku jika sudah tiba ditempat liburanmu”. Ujar Manager Dina.

“Tentu.. masalah tempatnya aku masih bingung… apa aku pergi ke pulau Bali atau Pulau Komodo yah???”. Tanya Layla.

“Keduanya tempat yang nyaman… aku yakin pikiranmu akan kembali segar.. selanjutnya kau masih banyak acara”. Ucap sang manager.

“Ya sudahlah.. kita makan dulu saja.. perutku lapar… beberapa bulan aku tidak makan makanan lezat.. tubuhku jadi tak terawat dan sering sakit.. sekarang ayo..kita manjakan perut kita manager!”. Ucap Layla sambil berjalan masuk kedalam restoran.

Sementara itu di sebuah hotel di daerah Bali yaitu Hotel Lotte Bali, Nampak dua orang pria baru saja memasuki sebuah kamar, kamar dengan nomor 96. Yang satu terlihat lebih tua berusia sekitar 34 tahun, sementara yang satunya lagi masih begitu muda dan tampan. Pria populer yang pasti jika sedikit mendengar suaranya saja semua gadis korea berteriak histeris. Siapa lagi kalau bukan Eza, penyanyi pria yang begitu mempesona baik rupa maupun suaranya.

“Ah.. lelah sekali”. Gumam Eza sambil melemparkan tubuhnya keatas ranjang. Dia memang baru saja menyelesaikan tugasnya, yaitu mengisi sebuah acara di hotel yang ia tempati. Kebetulan hotel itu baru saja berulang tahun yang ke 10 dan mengadakan pesta dengan mengundang para artis ternama di Korea.

“Eza .. istirahatlah.. hari ini kau telah bekerja keras”. Ucap manager Riva’i, managernya Eza.

“Ye.. aku pun begitu lelah, jadwal bernyanyi 2 lagu kenapa ditambah menjadi 3 lagu.. ah sungguh”. Ucap Eza agak sedikit kesal.

“Ya sudah sekarang kau beristirahat saja… kita lusa baru akan kembali ke seoul, jadi besok kau bisa berlibur atau beristirahat sepuasnya, eh tapi tetap kau ingat malamnya akan ada interview tentang penampilanmu malam ini”. Ucap managernya.

“Ya....”. jawab Eza sambil menutup tubuhnya yang benar-benar sudah mengantuk. Managernya pun berjalan keluar dari kamar nya Eza.

***

Layla terlihat begitu riang pagi hari ini, memang hari ini begitu cerah, matahari menyapa dengan kicauan burung. Layla berjalan dengan menarik kopernya menuju bandara.

“Ah…. Rasanya aku ingin berteriak… aku bebas…. Seperti baru keluar dari tahanan saja”. Ucapnya dengan terus mengumbar senyum manisnya. “Aku tak sabar ingin segera cepat sampai disana.. aku bisa tidur sepuasnya tanpa ada gangguan… wisata kuliner, belanja, pergi ke pantai ahhhhhhhhhh”. Ucap Layla sambil terus membayangkan semua hal baik yang dia temui di tempat liburannya kali ini. Tiba-tiba handphone Layla berdering, sang manager yang meneleponnya.

“Hallo.... adapa ne ??”. Sapa Layla ceria.

“Wah.. kau terdengar begitu bahagia.. jarang sekali aku mendengar kau mengeluarkan suara bening seperti ini”. Ucap managernya bercanda.

“Memangnya selama ini suaraku kotor seperti air got”. Jawab Layla tambah gila.

“Ah.. bercanda.. bagaimana kau sudah pastikan kau akan liburan kemana??? Dua tiket yang kau pesan tak mungkin dua-duanya kau gunakan dalam waktu bersamaan”. Ucap sang manager.

“Jiah.. manager Dina, kau pikir tubuhku bisa dibelah dua..???? jika aku mempunyai jurus seribu bayangan sudah kugunakan untuk pergi ke dua tempat itu bersamaan.. sayang ketika pembagian keahlian aku memilih acting”. Jawabnya.

“Wajahmu memang bisa menipu public… kau tampak cantik dan anggun.. mereka tak tahu kau begitu gila”. Ujar managernya. “Jadi kau mau liburan kemana? Supaya kalau ada apa-apa aku bisa langsung terbang ke tempatmu”. Ucap manager Dinamulai gemas dengan tingkah artisnya ini.

“ya .. ya aku akan berlibur ke Bali..bagaimana bagus bukan?”. Tanya Layla.

“Oh.. baiklah kalau begitu, semoga kau bisa menikmati liburanmu kali ini yang hanya 3 hari..heehe manfaatkan sebaik mungkin yah”. Ucap managernya.

“Ya.... terimakasih deh ”. Jawan Layla.

“sama-sama....”. Ucap managernya sambil menutup sambungan teleponnya.

“Bali…. I’m coming…………….”. ucapnya ceria.

Sementara itu disebuah rumah yang mewah dan megah. Ada seorang nenek berusia sekitar 70 tahun, sedang duduk bersama gadis mungil nan lucu yang juga adalah cucunya Ghea Ditia. Mereka sudah bersiap akan nonton bareng, meskipun mereka orang terpandang namun tingkah lakunya ada saja yang seperti orang biasa. Sang nenek dan Ghea akan nonton bareng Sinetron kesukaan mereka Sorry, Sinetron yang dibintangi oleh Layla. * idih boong banget ne *

“Nenek… dramanya masih setengah jam lagi.. ayo pindahkan dulu ke channel music”. Rengek Ghea.

“Ah.. nenek tidak ingin ketinggalan seperti kemarin, sekarang sedang asyik, dua episode terakhir”. Ucap neneknya tak mau kalah.

“Ah…sudahlah… kau diam saja dulu”. Ucap neneknya. Ghea pun mengadakan aksi manyun. Kemudian nenek berpaling menatap Ghea.

“Ghea-ah…”. Ucap nenek. “ye…”. Jawab Ghea. “Kenapa sampai sekarang kau belum pernah membawa pasanganmu kemari?”. Tanya nenek. Sontak Ghea Kaget.

“e..e… mengapa nenek tiba-tiba bertanya seperti itu?”. Tanya Ghea gugup. “Jangan tanyakan aku.. tanyakan dulu oppa”. Ucap Ghea.

“Ah.. kalian berdua memang sama.. nenek heran, kalian berdua tampan dan cantik tapi mengapa tak ada satupun pasangan yang kalian punya, padahal Eza sebagai pewaris perusahaan ayahmu seharusnya sudah memiliki calon pendamping”. Ucap neneknya. Ghea terdiam.

“Sekarang kakakmu dimana?”. Tanya neneknya. “Nah… nenek pikun lagi, oppa kan sedang ada acara di Bali”. Ucap Ghea.

“Anak itu selalu mementingkan karirnya daripada kehidupan pribadinya.. bukan memikirkan soal pasangan malah terus memikirkan karir..bernyanyi”. ucap neneknya.

“Kenapa aku yang jadi dimarahi nenek.. harusnya kakak..”. Ucap Ghea.

“Sambungkan nenek dengan kakakmu”. Perintah neneknya. Ghea segera mengambil telepon dan mulai memencet nomor.

***

Layla akhirnya tiba di Bali. Udara segar menyambutnya sore itu, meskipun wajahnya masih tampak lelah karena perjalanan tapi dia tetap menyunggingkan senyuman di wajahnya.

“Aku benar-benar liburan kali ini.. bukan untuk syuting… tak ada scrip yang mesti ku hapal, tak ada manager Dinayang selalu menguntitku.. tak ada jadwal kegiatan.. yang ada hanya kesenangan….”. ucapnya yakin.

Layla pun melangkahkan kakinya menuju mobil jemputan hotel. Akhirnya dia sampai di Hotel Lotte Bali yang akan dihuninya kurang lebih 3 hari ini. Ada beberapa orang di hotel yang memandang kagum pada sosok Layla, secara dia aktris terkenal. Layla berjalan menuju receptionist, sang receptionis terkagum-kagum tak percaya aktris keren ada dihadapannya.

“Managerku sudah memesankan kamar untukku.. atas nama pemesan Dina”. Ucap Layla. receptionistpun mulai mengecek, dan sepertinya nama itu didapat.

“Oh..iya sudah dipesan 4 hari yang lalu, ini kunci nomor kamar Anda”. Ucapnya sambil menyerahkan kunci berbentuk kartu itu. Layla menerimanya dengan ramah.

“Maaf.. kau kan Layla, pemeran Jesica di Sorry??? Bolehkah aku meminta tanda tanganmu?”. Tanya nya hormat. “Tentu”. Jawab Layla ramah, dia pun memberikan tanda tangannya diatas sebuah kertas yang diberikan kepadanya tadi.

“Permisi”. Ucap Layla sopan. Diapun berjalan mencari kamarnya.

***

“Ye… aku masih disini.. besok aku baru akan pulang nek, karena nanti malam masih ada interview”. Ucap Eza sambil memegang handphone ditelinganya menggunakan tangan kanannya.

“Aku janji besok aku pulang akan aku bawakan oleh-oleh untuk nenek dan Ghea”. Sambungnya lagi.

“Apa??? Sudahlah nek jangan bahas masalah itu lagi.. aku tidak berminat.. suruh Ghea saja yang mencari pasangan duluan”. Gumam Eza.

“Ya.... ya... bye”. Tutupnya.

“Ah…lagi lagi masalah itu… aku kesal jika sudah ditanya masalah itu. Usiaku masih muda… aku ingin berkarir.. lagi pula aku tak mempunyai kekasih”. Ucap Eza menggerutu. Diapun berjalan menuju kamar mandi.

“Satu-satunya cara menghilangkan stress adalah dengan mandi..ayeyyyyyyyyy”. lanjutnya,

Sementara itu Layla baru saja turun dari lift dia berjalan melewati lorong yang menampakan pintu-pintu kamar. Dia terlihat kebingungan membolak balik nomor kamarnya.

“Aku yang bodoh atau kartu ini yang menjebak… diputar ke atas.. diputar kebawah tetap sama….kamarku itu 69 atau 96 ya????”. Ucapnya. “Bagaimana kalau menggunakan jurus tebakan… hmhhmhm Layla5, Ziz3 jadi ada 8 yah.. aku tebak 69-96-69-96-69-96-69-96.. ya, aku harus yakin tebakanku benar, kamarku nomor 96”. Ucap nya begitu yakin.

Layla pun berjalan dan sampailah dia didepan kamar dengan nomor 96.

“Ini baru kamarku.. ah… rasanya ingin langsung berbaring…”. Ucap Layla.

Namun belum juga masuk dia kembali terheran-heran.

“Kunci kamar ini masih ditanganku.. tapi mengapa pintunya bisa dibuka???”. Herannya sambil memegang kunci kamarnya itu. “Ah… mungkin saja kamar ini baru dibereskan”. Ucapnya santai. Dia pun masuk kedalam kamar, melihat ada kasur rasanya dia ingin nyemplung saja. Plung………dia pun menjatuhkan tubuhnya diatas kasur dengan seprai putih bersih itu.

Sementara itu yang punya kamar itu tengah asyik mandi dan bermain dengan air dari shower nya, dibasahi tubuh dan rambutnya sambil sesekali dia bergumam dalam hatinya.

“Nanti setelah mandi aku pergi makan dan langsung terjun ke pantai”. Ucap Eza. “Aku tak akan membiarkan moment sunset begitu saja.. aku harus mengabadikannya dengan kamera kesayanganku”. Gumamnya sambil menggerus bagian lehernya.

Sementara itu Layla terlihat masih asyik berbaring sambil dia mengirikan pesan untuk managernya.

To: Manager Dina

+093446578xxx

Aku telah sampai di Bali..

Kau tenang saja yah manager Dina

Nikmati hari-hari normalmu tanpa aku

Jangan rindukan aktrismu ini kekekekekee

Setelah selesai mengirim pesan tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar.

“masuklah”. Perintah Layla.

Dan masuklah seorang pelayan hotel sambil mendorong trolli dengan sebuah anggur diatasnya. Namun wajah si pelayan seketika shock ketika melihat Layla.

“Ada apa?? Siapa yang pesan anggur??”. Tanya Layla polos.

“ Oh.. berhubung hotel ini sedang berulang tahun.. maka hotel memberikan Anggur Brazil ini secara Gratis”. Ucap pelayan itu sambil menyembunyikan wajah kagetnya.

“Oh.. baiklah.. Terimakasih”, ucap Layla.

“Sama-sama”. Ucap pelayan itu sambil membungkukan badannya dan keluar dari kamar itu.

***

Di restoran hotel, terlihat ada dua orang yang sedang mengobrol.

“repoter Jo, bagaimana sudah disiapkan tim darimu?”. Tanya orang yang didepannya itu, lelaki berusia sekitar 35 tahun dengan menggunakan topi hitam.

“Sudah… reporter dan cameramen sudah siap dari tabloid kami.. kalau dari tim Anda repoter Khan?”. Tanya baliknya.

“Tentu sudah siap.. nanti malam kita bertemu di Ballroom hotel jam 6, satu jam sebelum acara interview itu”. Ucap reporter Khan.

“Baiklah..”. Ucap Reporter Jo. Merekapun melanjutkan makan mereka.

Tiba-tiba ada seorang pelayan yang tak sengaja pembicaraan mereka terdengar oleh kedua reporter dari majalah dan situs terkenal Korea itu.

“Aku masih tak percaya… kau tahu apa yang kulihat barusan”. Ucap pelayan yang satu.

“Ada apa??? Kau melihat apa aja ?”. Tanya si pelayan itu.

“Aku begitu yakin kamar nomor 96 itu dihuni oleh Eza, penyanyi terkenal itu yang mengisi acara kemarin malam di hotel ini”. Ucap pelayan itu.

“Lantas kenapa?”. Tanya temannya.

“Tadi pagi pun aku masih mengantarkan sarapan ke kamar itu dan memang penyanyi itu yang ada dikamar, tapi barusan ketika aku memberikan anggur pemberian hotel ini aku mendapati seorang gadis tengah membaringkan tubuhnya di ranjang nya”. Ucap Pelayan itu lagi.

“Yang benar?? Kau tak bercanda Kan?? Selama ini Eza memang digosipkan dengan para wanita cantik tapi tak ada yang ia benarkan gossip itu, tapi apakah wanita yang ada dikamarnya salah satu wanita yang pernah digosipkan denganya?”. Tanya teman nya itu.

“Iya… dan aku yakin kau tak akan percaya dengan apa yang aku lihat ”. Ucap nya

“Siapa??? Siapa wanita itu jangan buat aku penasaran”. Rengek teman nya.

“LAYLA”. ucap pelayan itu berbisik.

“Siapa??? Kau ulangi lagi.. suaramu begitu kecil seperti kau sedang berbicara dengan semut”. Ucap teman nya sambil menepuk tangan pelayan tadi.

“kau… dengarkan baik-baik dia LAYLA”. ucap Ah sung sekali lagi.

“LAYLA???? Serius?”. Tanya teman nya itu dengan suara agak kencang.

“Shutttttttttt pelankan suaramu.. jangan sampai berita ini sampai ditangan pers, ini bisa gawat.. kita harus menjaga privasi mereka”. Ucap Pelayan itu

“maksudmu Layla yang bermain di drama Sorry?”. Tanya tanya teman nya lagi. Pelayan itu pun mengangguk

Sementara itu kedua reporter yang tak sengaja mendengar tersenyum bersamaan.

“kau tahu apa yang harus kita lakukan?”. Tanya reporter Jo sambil tersenyum pasti.

“Kita hubungi semua reporter yang akan melakukan interview malam ini.. kumpulkan dan kita harus benar-benar mendapatkan bukti itu.. ini akan menjadi hot gossip dan kita akan mendapatkan imbalan yang besar tentunya”. Ucap reporter Khan.

“Baiklah..”. Jawab manager Riva’i

***

Eza telah selesai mandi. Diapun beranjak menuju kamarnya untuk ganti pakaian, namun alangkah terkejutnya ketika dia mendapati seorang wanita tengah terbaring di ranjangnya.

“Ya… siapa kau??? Kenapa kau bisa ada dikamarku?”. Tanya Eza. Layla sontak menatap ke pusat suara dan alangkah terkejutnya dia melihat sosok pria setengah telanjang, hanya memakai handuk putih dengan rambut dan tubuh yang masih basah berdiri dihadapannya. “ARGGGGGGGGG…….”. teriak Layla sambil menutup muka. Eza spontan menutup dadanya denga tangannya.

“Siapa kau??? Siapa kau??? Penjahat!!!!!!!!!”. Teriak Layla.

“Dasar gadis gila.. kau yang siapa masuk kemarku???”. Teriak Eza.

“kamarmu dari mana?? Ini jelas-jelas kamar yang akan aku huni.. aku sudah memegang kuncinya… sekarang kau keluar dari kamarku”. Teriak Layla yang belum sadar jika pria yang ada dihadapannya adalah Eza, penyanyi terkenal.

“Jelas ini kamarku, sudah 2 malam aku tidur disini.. kau mau beralasan apa lagi..”. Ucap Eza.

“kau bukanya Eza??? Penyanyi itu?”. Tanya Layla sambil menatap Eza.

“Oh… ye, kau itu artis bukan.. aku baru tahu adat mu jelek seperti ini, masuk kamar lelaki seenaknya.. sekarang aku pinta kau keluar!!!”. Ucap Eza kesal, bukan apa-apa tapi dia kesal bercampur malu karena baru Layla yang melihat dia sedang berbusana ala kadarnya seperti itu.

“Lihat!!!! Ini nomor kamarku 96”. Ucap Layla sambil memperlihatkan nomor kamarnya.

“kau itu artis yang tampak anggun tapi dalamnya bodoh…”. Ucap Eza sambil tersenyum mencibir.

“Apa yang kau katakan barusan??? Bodoh?”. Kesal Layla.

“kau tak bisa membaca nomor.. kau lihat garis yang itu.. itu sebagai tanda.. nomor kamarmu nomor 69 bukan 96”. Ucap Eza kesal.

“berani kau menghinaku.. “. Ucap Layla sambil menatap tajam.

“cepat keluar..!!!!!”. Perintah Eza sambil tangannya menunjuk pintu.

Layla pun berjalan meninggalkan kasur empuk nan hangat nya itu. Dia berjalan mendekat kearah pintu, dan ketika dia membuka pintu dia tercengang karena puluhan kamera menyoroti.

“ Foto mereka!!!!”. Komando salah seorang reporter. Puluhan jepretan pun berhasil terabadikan. Layla begitu kaget wajahnya melongo.

Eza sadar akan hal itu, dia berbalik dan didapatinya puluhan reporter sedang mengabadikan fotonya tengah bertelanjang dada dan menggunakan handuk, hanya handuk putih dengan tubuh yang masih basah. Eza segera berlari.

“Tutup pintunya……………..”. teriaknya, sambil menarik Layla kedalam kamar dan dia dengan segera menutup pintu kamar hotelnya.

^^TO BE CONTINUED^^