Jumat, 18 Februari 2011

Kontrak Cinta Zitia (skandal di pulau Bali ).

Walau ini cuman copy paste doank tapi kalo cerita nya udah masuk negara Indonesia keren ne....

Enjoy ....

Malam mulai menampakkan dirinya, rembulan begitu percaya diri menemani langit malam ini, meskipun tak ada bintang. Terlihat di sebuah jalan di kota Jakarta dua wanita yang tampaknya sedang mengobrol sambil berjalan. Yang satu gadis muda dengan setelan kemeja merah dan rompi levis nya dengan rambut yang dikucir imut. Sementara yang satunya lagi wanita dewasa nan cantik dengan rambut yang terurai sebahu.

“Kau yakin?”. Tanya wanita dewasa itu, dia adalah Dina, lebih tepatnya manager Dina, dia adalah seorang manager artist. Gadis ikat yang disebelahnya berpaling menatap, kemudian menganggukan kepalanya.

“Kau tidak lelah?”. Tanya manager Dina lagi. “Ya...”. Jawab sang artis. Layla Zizi nama lengkapnya, namun dia senang dipanggil Layla saja.

“Manager Dina, otak dan badanku lelah.. aku butuh liburan.. kau tahu kan sudah 7 bulan terakhir ini aku disibukan dengan Sinetronku yang kejar tayang.. sekarang giliranku memanjakan diriku sendiri”. Ucapnya sambil tersenyum manis.

“Sudah kau putuskan kau akan liburan kemana?? Jangan lupa hubungi aku jika sudah tiba ditempat liburanmu”. Ujar Manager Dina.

“Tentu.. masalah tempatnya aku masih bingung… apa aku pergi ke pulau Bali atau Pulau Komodo yah???”. Tanya Layla.

“Keduanya tempat yang nyaman… aku yakin pikiranmu akan kembali segar.. selanjutnya kau masih banyak acara”. Ucap sang manager.

“Ya sudahlah.. kita makan dulu saja.. perutku lapar… beberapa bulan aku tidak makan makanan lezat.. tubuhku jadi tak terawat dan sering sakit.. sekarang ayo..kita manjakan perut kita manager!”. Ucap Layla sambil berjalan masuk kedalam restoran.

Sementara itu di sebuah hotel di daerah Bali yaitu Hotel Lotte Bali, Nampak dua orang pria baru saja memasuki sebuah kamar, kamar dengan nomor 96. Yang satu terlihat lebih tua berusia sekitar 34 tahun, sementara yang satunya lagi masih begitu muda dan tampan. Pria populer yang pasti jika sedikit mendengar suaranya saja semua gadis korea berteriak histeris. Siapa lagi kalau bukan Eza, penyanyi pria yang begitu mempesona baik rupa maupun suaranya.

“Ah.. lelah sekali”. Gumam Eza sambil melemparkan tubuhnya keatas ranjang. Dia memang baru saja menyelesaikan tugasnya, yaitu mengisi sebuah acara di hotel yang ia tempati. Kebetulan hotel itu baru saja berulang tahun yang ke 10 dan mengadakan pesta dengan mengundang para artis ternama di Korea.

“Eza .. istirahatlah.. hari ini kau telah bekerja keras”. Ucap manager Riva’i, managernya Eza.

“Ye.. aku pun begitu lelah, jadwal bernyanyi 2 lagu kenapa ditambah menjadi 3 lagu.. ah sungguh”. Ucap Eza agak sedikit kesal.

“Ya sudah sekarang kau beristirahat saja… kita lusa baru akan kembali ke seoul, jadi besok kau bisa berlibur atau beristirahat sepuasnya, eh tapi tetap kau ingat malamnya akan ada interview tentang penampilanmu malam ini”. Ucap managernya.

“Ya....”. jawab Eza sambil menutup tubuhnya yang benar-benar sudah mengantuk. Managernya pun berjalan keluar dari kamar nya Eza.

***

Layla terlihat begitu riang pagi hari ini, memang hari ini begitu cerah, matahari menyapa dengan kicauan burung. Layla berjalan dengan menarik kopernya menuju bandara.

“Ah…. Rasanya aku ingin berteriak… aku bebas…. Seperti baru keluar dari tahanan saja”. Ucapnya dengan terus mengumbar senyum manisnya. “Aku tak sabar ingin segera cepat sampai disana.. aku bisa tidur sepuasnya tanpa ada gangguan… wisata kuliner, belanja, pergi ke pantai ahhhhhhhhhh”. Ucap Layla sambil terus membayangkan semua hal baik yang dia temui di tempat liburannya kali ini. Tiba-tiba handphone Layla berdering, sang manager yang meneleponnya.

“Hallo.... adapa ne ??”. Sapa Layla ceria.

“Wah.. kau terdengar begitu bahagia.. jarang sekali aku mendengar kau mengeluarkan suara bening seperti ini”. Ucap managernya bercanda.

“Memangnya selama ini suaraku kotor seperti air got”. Jawab Layla tambah gila.

“Ah.. bercanda.. bagaimana kau sudah pastikan kau akan liburan kemana??? Dua tiket yang kau pesan tak mungkin dua-duanya kau gunakan dalam waktu bersamaan”. Ucap sang manager.

“Jiah.. manager Dina, kau pikir tubuhku bisa dibelah dua..???? jika aku mempunyai jurus seribu bayangan sudah kugunakan untuk pergi ke dua tempat itu bersamaan.. sayang ketika pembagian keahlian aku memilih acting”. Jawabnya.

“Wajahmu memang bisa menipu public… kau tampak cantik dan anggun.. mereka tak tahu kau begitu gila”. Ujar managernya. “Jadi kau mau liburan kemana? Supaya kalau ada apa-apa aku bisa langsung terbang ke tempatmu”. Ucap manager Dinamulai gemas dengan tingkah artisnya ini.

“ya .. ya aku akan berlibur ke Bali..bagaimana bagus bukan?”. Tanya Layla.

“Oh.. baiklah kalau begitu, semoga kau bisa menikmati liburanmu kali ini yang hanya 3 hari..heehe manfaatkan sebaik mungkin yah”. Ucap managernya.

“Ya.... terimakasih deh ”. Jawan Layla.

“sama-sama....”. Ucap managernya sambil menutup sambungan teleponnya.

“Bali…. I’m coming…………….”. ucapnya ceria.

Sementara itu disebuah rumah yang mewah dan megah. Ada seorang nenek berusia sekitar 70 tahun, sedang duduk bersama gadis mungil nan lucu yang juga adalah cucunya Ghea Ditia. Mereka sudah bersiap akan nonton bareng, meskipun mereka orang terpandang namun tingkah lakunya ada saja yang seperti orang biasa. Sang nenek dan Ghea akan nonton bareng Sinetron kesukaan mereka Sorry, Sinetron yang dibintangi oleh Layla. * idih boong banget ne *

“Nenek… dramanya masih setengah jam lagi.. ayo pindahkan dulu ke channel music”. Rengek Ghea.

“Ah.. nenek tidak ingin ketinggalan seperti kemarin, sekarang sedang asyik, dua episode terakhir”. Ucap neneknya tak mau kalah.

“Ah…sudahlah… kau diam saja dulu”. Ucap neneknya. Ghea pun mengadakan aksi manyun. Kemudian nenek berpaling menatap Ghea.

“Ghea-ah…”. Ucap nenek. “ye…”. Jawab Ghea. “Kenapa sampai sekarang kau belum pernah membawa pasanganmu kemari?”. Tanya nenek. Sontak Ghea Kaget.

“e..e… mengapa nenek tiba-tiba bertanya seperti itu?”. Tanya Ghea gugup. “Jangan tanyakan aku.. tanyakan dulu oppa”. Ucap Ghea.

“Ah.. kalian berdua memang sama.. nenek heran, kalian berdua tampan dan cantik tapi mengapa tak ada satupun pasangan yang kalian punya, padahal Eza sebagai pewaris perusahaan ayahmu seharusnya sudah memiliki calon pendamping”. Ucap neneknya. Ghea terdiam.

“Sekarang kakakmu dimana?”. Tanya neneknya. “Nah… nenek pikun lagi, oppa kan sedang ada acara di Bali”. Ucap Ghea.

“Anak itu selalu mementingkan karirnya daripada kehidupan pribadinya.. bukan memikirkan soal pasangan malah terus memikirkan karir..bernyanyi”. ucap neneknya.

“Kenapa aku yang jadi dimarahi nenek.. harusnya kakak..”. Ucap Ghea.

“Sambungkan nenek dengan kakakmu”. Perintah neneknya. Ghea segera mengambil telepon dan mulai memencet nomor.

***

Layla akhirnya tiba di Bali. Udara segar menyambutnya sore itu, meskipun wajahnya masih tampak lelah karena perjalanan tapi dia tetap menyunggingkan senyuman di wajahnya.

“Aku benar-benar liburan kali ini.. bukan untuk syuting… tak ada scrip yang mesti ku hapal, tak ada manager Dinayang selalu menguntitku.. tak ada jadwal kegiatan.. yang ada hanya kesenangan….”. ucapnya yakin.

Layla pun melangkahkan kakinya menuju mobil jemputan hotel. Akhirnya dia sampai di Hotel Lotte Bali yang akan dihuninya kurang lebih 3 hari ini. Ada beberapa orang di hotel yang memandang kagum pada sosok Layla, secara dia aktris terkenal. Layla berjalan menuju receptionist, sang receptionis terkagum-kagum tak percaya aktris keren ada dihadapannya.

“Managerku sudah memesankan kamar untukku.. atas nama pemesan Dina”. Ucap Layla. receptionistpun mulai mengecek, dan sepertinya nama itu didapat.

“Oh..iya sudah dipesan 4 hari yang lalu, ini kunci nomor kamar Anda”. Ucapnya sambil menyerahkan kunci berbentuk kartu itu. Layla menerimanya dengan ramah.

“Maaf.. kau kan Layla, pemeran Jesica di Sorry??? Bolehkah aku meminta tanda tanganmu?”. Tanya nya hormat. “Tentu”. Jawab Layla ramah, dia pun memberikan tanda tangannya diatas sebuah kertas yang diberikan kepadanya tadi.

“Permisi”. Ucap Layla sopan. Diapun berjalan mencari kamarnya.

***

“Ye… aku masih disini.. besok aku baru akan pulang nek, karena nanti malam masih ada interview”. Ucap Eza sambil memegang handphone ditelinganya menggunakan tangan kanannya.

“Aku janji besok aku pulang akan aku bawakan oleh-oleh untuk nenek dan Ghea”. Sambungnya lagi.

“Apa??? Sudahlah nek jangan bahas masalah itu lagi.. aku tidak berminat.. suruh Ghea saja yang mencari pasangan duluan”. Gumam Eza.

“Ya.... ya... bye”. Tutupnya.

“Ah…lagi lagi masalah itu… aku kesal jika sudah ditanya masalah itu. Usiaku masih muda… aku ingin berkarir.. lagi pula aku tak mempunyai kekasih”. Ucap Eza menggerutu. Diapun berjalan menuju kamar mandi.

“Satu-satunya cara menghilangkan stress adalah dengan mandi..ayeyyyyyyyyy”. lanjutnya,

Sementara itu Layla baru saja turun dari lift dia berjalan melewati lorong yang menampakan pintu-pintu kamar. Dia terlihat kebingungan membolak balik nomor kamarnya.

“Aku yang bodoh atau kartu ini yang menjebak… diputar ke atas.. diputar kebawah tetap sama….kamarku itu 69 atau 96 ya????”. Ucapnya. “Bagaimana kalau menggunakan jurus tebakan… hmhhmhm Layla5, Ziz3 jadi ada 8 yah.. aku tebak 69-96-69-96-69-96-69-96.. ya, aku harus yakin tebakanku benar, kamarku nomor 96”. Ucap nya begitu yakin.

Layla pun berjalan dan sampailah dia didepan kamar dengan nomor 96.

“Ini baru kamarku.. ah… rasanya ingin langsung berbaring…”. Ucap Layla.

Namun belum juga masuk dia kembali terheran-heran.

“Kunci kamar ini masih ditanganku.. tapi mengapa pintunya bisa dibuka???”. Herannya sambil memegang kunci kamarnya itu. “Ah… mungkin saja kamar ini baru dibereskan”. Ucapnya santai. Dia pun masuk kedalam kamar, melihat ada kasur rasanya dia ingin nyemplung saja. Plung………dia pun menjatuhkan tubuhnya diatas kasur dengan seprai putih bersih itu.

Sementara itu yang punya kamar itu tengah asyik mandi dan bermain dengan air dari shower nya, dibasahi tubuh dan rambutnya sambil sesekali dia bergumam dalam hatinya.

“Nanti setelah mandi aku pergi makan dan langsung terjun ke pantai”. Ucap Eza. “Aku tak akan membiarkan moment sunset begitu saja.. aku harus mengabadikannya dengan kamera kesayanganku”. Gumamnya sambil menggerus bagian lehernya.

Sementara itu Layla terlihat masih asyik berbaring sambil dia mengirikan pesan untuk managernya.

To: Manager Dina

+093446578xxx

Aku telah sampai di Bali..

Kau tenang saja yah manager Dina

Nikmati hari-hari normalmu tanpa aku

Jangan rindukan aktrismu ini kekekekekee

Setelah selesai mengirim pesan tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar.

“masuklah”. Perintah Layla.

Dan masuklah seorang pelayan hotel sambil mendorong trolli dengan sebuah anggur diatasnya. Namun wajah si pelayan seketika shock ketika melihat Layla.

“Ada apa?? Siapa yang pesan anggur??”. Tanya Layla polos.

“ Oh.. berhubung hotel ini sedang berulang tahun.. maka hotel memberikan Anggur Brazil ini secara Gratis”. Ucap pelayan itu sambil menyembunyikan wajah kagetnya.

“Oh.. baiklah.. Terimakasih”, ucap Layla.

“Sama-sama”. Ucap pelayan itu sambil membungkukan badannya dan keluar dari kamar itu.

***

Di restoran hotel, terlihat ada dua orang yang sedang mengobrol.

“repoter Jo, bagaimana sudah disiapkan tim darimu?”. Tanya orang yang didepannya itu, lelaki berusia sekitar 35 tahun dengan menggunakan topi hitam.

“Sudah… reporter dan cameramen sudah siap dari tabloid kami.. kalau dari tim Anda repoter Khan?”. Tanya baliknya.

“Tentu sudah siap.. nanti malam kita bertemu di Ballroom hotel jam 6, satu jam sebelum acara interview itu”. Ucap reporter Khan.

“Baiklah..”. Ucap Reporter Jo. Merekapun melanjutkan makan mereka.

Tiba-tiba ada seorang pelayan yang tak sengaja pembicaraan mereka terdengar oleh kedua reporter dari majalah dan situs terkenal Korea itu.

“Aku masih tak percaya… kau tahu apa yang kulihat barusan”. Ucap pelayan yang satu.

“Ada apa??? Kau melihat apa aja ?”. Tanya si pelayan itu.

“Aku begitu yakin kamar nomor 96 itu dihuni oleh Eza, penyanyi terkenal itu yang mengisi acara kemarin malam di hotel ini”. Ucap pelayan itu.

“Lantas kenapa?”. Tanya temannya.

“Tadi pagi pun aku masih mengantarkan sarapan ke kamar itu dan memang penyanyi itu yang ada dikamar, tapi barusan ketika aku memberikan anggur pemberian hotel ini aku mendapati seorang gadis tengah membaringkan tubuhnya di ranjang nya”. Ucap Pelayan itu lagi.

“Yang benar?? Kau tak bercanda Kan?? Selama ini Eza memang digosipkan dengan para wanita cantik tapi tak ada yang ia benarkan gossip itu, tapi apakah wanita yang ada dikamarnya salah satu wanita yang pernah digosipkan denganya?”. Tanya teman nya itu.

“Iya… dan aku yakin kau tak akan percaya dengan apa yang aku lihat ”. Ucap nya

“Siapa??? Siapa wanita itu jangan buat aku penasaran”. Rengek teman nya.

“LAYLA”. ucap pelayan itu berbisik.

“Siapa??? Kau ulangi lagi.. suaramu begitu kecil seperti kau sedang berbicara dengan semut”. Ucap teman nya sambil menepuk tangan pelayan tadi.

“kau… dengarkan baik-baik dia LAYLA”. ucap Ah sung sekali lagi.

“LAYLA???? Serius?”. Tanya teman nya itu dengan suara agak kencang.

“Shutttttttttt pelankan suaramu.. jangan sampai berita ini sampai ditangan pers, ini bisa gawat.. kita harus menjaga privasi mereka”. Ucap Pelayan itu

“maksudmu Layla yang bermain di drama Sorry?”. Tanya tanya teman nya lagi. Pelayan itu pun mengangguk

Sementara itu kedua reporter yang tak sengaja mendengar tersenyum bersamaan.

“kau tahu apa yang harus kita lakukan?”. Tanya reporter Jo sambil tersenyum pasti.

“Kita hubungi semua reporter yang akan melakukan interview malam ini.. kumpulkan dan kita harus benar-benar mendapatkan bukti itu.. ini akan menjadi hot gossip dan kita akan mendapatkan imbalan yang besar tentunya”. Ucap reporter Khan.

“Baiklah..”. Jawab manager Riva’i

***

Eza telah selesai mandi. Diapun beranjak menuju kamarnya untuk ganti pakaian, namun alangkah terkejutnya ketika dia mendapati seorang wanita tengah terbaring di ranjangnya.

“Ya… siapa kau??? Kenapa kau bisa ada dikamarku?”. Tanya Eza. Layla sontak menatap ke pusat suara dan alangkah terkejutnya dia melihat sosok pria setengah telanjang, hanya memakai handuk putih dengan rambut dan tubuh yang masih basah berdiri dihadapannya. “ARGGGGGGGGG…….”. teriak Layla sambil menutup muka. Eza spontan menutup dadanya denga tangannya.

“Siapa kau??? Siapa kau??? Penjahat!!!!!!!!!”. Teriak Layla.

“Dasar gadis gila.. kau yang siapa masuk kemarku???”. Teriak Eza.

“kamarmu dari mana?? Ini jelas-jelas kamar yang akan aku huni.. aku sudah memegang kuncinya… sekarang kau keluar dari kamarku”. Teriak Layla yang belum sadar jika pria yang ada dihadapannya adalah Eza, penyanyi terkenal.

“Jelas ini kamarku, sudah 2 malam aku tidur disini.. kau mau beralasan apa lagi..”. Ucap Eza.

“kau bukanya Eza??? Penyanyi itu?”. Tanya Layla sambil menatap Eza.

“Oh… ye, kau itu artis bukan.. aku baru tahu adat mu jelek seperti ini, masuk kamar lelaki seenaknya.. sekarang aku pinta kau keluar!!!”. Ucap Eza kesal, bukan apa-apa tapi dia kesal bercampur malu karena baru Layla yang melihat dia sedang berbusana ala kadarnya seperti itu.

“Lihat!!!! Ini nomor kamarku 96”. Ucap Layla sambil memperlihatkan nomor kamarnya.

“kau itu artis yang tampak anggun tapi dalamnya bodoh…”. Ucap Eza sambil tersenyum mencibir.

“Apa yang kau katakan barusan??? Bodoh?”. Kesal Layla.

“kau tak bisa membaca nomor.. kau lihat garis yang itu.. itu sebagai tanda.. nomor kamarmu nomor 69 bukan 96”. Ucap Eza kesal.

“berani kau menghinaku.. “. Ucap Layla sambil menatap tajam.

“cepat keluar..!!!!!”. Perintah Eza sambil tangannya menunjuk pintu.

Layla pun berjalan meninggalkan kasur empuk nan hangat nya itu. Dia berjalan mendekat kearah pintu, dan ketika dia membuka pintu dia tercengang karena puluhan kamera menyoroti.

“ Foto mereka!!!!”. Komando salah seorang reporter. Puluhan jepretan pun berhasil terabadikan. Layla begitu kaget wajahnya melongo.

Eza sadar akan hal itu, dia berbalik dan didapatinya puluhan reporter sedang mengabadikan fotonya tengah bertelanjang dada dan menggunakan handuk, hanya handuk putih dengan tubuh yang masih basah. Eza segera berlari.

“Tutup pintunya……………..”. teriaknya, sambil menarik Layla kedalam kamar dan dia dengan segera menutup pintu kamar hotelnya.

^^TO BE CONTINUED^^

0 komentar:

Posting Komentar